- Watashi no : Punyaku
- Anata no : Punya kamu
- Andi no : Punya Andi
- Amerika no : Punya Amerika / yg berasal dari Amerika.
- Indonesia no : Punya Indonesia / yg berasal dari Indonesia.
- Shiroi no => Yang (berwarna) putih
- Akai no => Yang (berwarna) merah
- Sugoi no => Yang hebat
- Wakai no => Yang muda
- Kawaii no => Yang cantik
- Shizuka na no=> Yang (bersifat) tenang
- Kirei na no => Yang cantik
- Suki na no => Yang di sukai
- Kirai na no => Yang di benci
- Nigiyaka na no => Yang ramai
- 1.静かな部屋が、アリスの部屋だ。=> shizuka na heya, ga arisu no heya da.
Arti : ruangan yang tenang adalah ruangan Aris. - 2.静かなのが、アリスの部屋だ。=> shizuka na no, ga arisu no heya da.
Arti : Yang tenang, adalah ruangan Aris.
Selain untuk menyatakan asal dan kepunyaan maupun “membendakan” kata sifat; partikel no juga bisa di gunakan untuk membendakan kata kerja.
Contoh kalimat:
- 白いのは、かわいいです。=> Shiroi no, kawaii desu.
Arti : Yang berwarna putih, (terlihat) lucu / imut. - 授業に行くのを忘れた。=> Jugyou ni iku no wasureta.
Arti : Lupa pergi (kegiatan) ke kelas (kegiatan belajar). - 白い物は、かわいいです。=> ii-mono wa, kawaii desu
Arti : Yang berwarna putih, (terlihat) lucu / imut - 授業に行くことを忘れた。=> Jugyou ni iku koto o wasureta.
Arti : Lupa (kegiatan) pergi ke kelas (kegiatan belajar).
- Tabe-kata => Cara makan.
- Nomi-kata => Cara minum.
Perhatikan contoh di atas. Tabe-kata berasal dari kata tabe-ru yg di jadikan akar kata kerja. Begitu juga dengan nomi-kata yg berasal dari kata nomu.
Cara lain membendakan kata sifat
Cara lain untuk membendakan kata sifat adalah dengan mengganti i terakhir pada Kata Sifat -i dengan akhiran -sa. Tapi, ini maknanya berbeda dengan saat kita menggunakan partikel -no. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa melihat di bawah ini.
- Taka-i {tinggi} => Taka-sa {Ketinggian / tingginya}
- Hiro-i {luas} => Hiro-sa {Luasnya / Luas}
- Yasashi-i {ramah / mudah} => Yasashi-sa {keramahan / kemudahan}
- Naga-i {panjang} => Naga-sa {Panjangnya}
- Oishi-i {enak} => Oishi-sa (Enaknya)
Akhiran -sa bisa di tambahkan pada beberapa kata sifat -na. Walaupun begitu, tidak semua kata sifat -na bisa menerima akhiran -sa. Beberapa kelompok kata sifat -na yang tidak bisa menerima akhiran -sa adalah kata sifat -na yang memiliki kesamaan dengan kata kerja atau ciri tertentu seperti akhiran teki atau semacamnya. Contoh kata sifat -na yang bisa dibendakan, yaitu :
- Taisetsu {Penting} => Taisetsu-sa {pentingnya}
- Taihen {sulit / berat (masalah)} => Taihen-sa {sulitnya / beratnya}
Contoh kalimat :
- Ranpun no hiro-sa wa 35,376 heehoo kiro meetoru desu. => ランプンの広さは35,376 Km2です。
Arti : Luas Lampung adalah 35,376 Km2 - Ani-san wa, rendan no oishi-sa o wasuremasen. => アニさんはレンダンの美味しさを忘れません。
Arti : Ani tidak bisa melupakan enaknya rendang.
Sekian pembahasan tentang cara membandakan kata sifat dan kata kerja. Selamat belajar dan semoga cepat bisa!!!