Deshou digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mungkin akan terjadi. Darou adalah versi lain dari deshou yang lebih informal dan santai. Darou biasa digunakan dalam percakapan dengan orang yang sebaya atau tidak lebih tua. Deshou atau darou bisa diletakkan pada akhir kalimat setelah kata sifat, kata kerja ataupun kata benda.

  • Ashita wa ame ga furu deshou. => 明日は雨が降るでしょう。
    Arti : (Aku pikir) besok, mungkin akan hujan.
  • Ashita wa ame ga furu darou. => 明日は雨が降るだろう。
    Arti : Besok, mungkin akan hujan.
  • Raigetsu karera wa kekkon suru deshou => 来月は彼らは結婚するでしょう。
    Arti : Bulan depan, kami mungkin akan menikah.

Btw, pola kalimat di atas tidak digunakan untuk menyatakan kemungkinan yang akan terjadi pada sendiri.

Selain untuk menyatakan kemungkinan, deshou juga bisa digunakan untuk menyatakan ‘tag question’ atau kalimat yang diakhiri dengan “kan?” atau “bukan?”. Kalian bisa menaikkan intonasinya di akhir kalimat saat ingin membuat pola kalimat dengan makna seperti itu. Misalnya :

  • Anata wa watashi no tomodachi darou? => あなたは私の友達だろう。
    Arti : Kamu adalah temanku, bukan?
  • Ani-san wa Jakarta ni iku deshou? => アニさんはジャカルタに行くでしょう。
    Arti : Ani akan pergi ke jakarta, bukan?
  • kare no kodomo, kawai deshou? => 彼の子供、可愛いでしょう。
    Arti : Anaknya, cantik bukan?

Kita bisa menambahkan partikel ka setelah deshou atau darou untuk menyatakan keraguan. Penggunaan deshou dalam kata tanya juga membuat pertanyaan tersebut terkesan lebih lembut. Misalnya :

  • Ani-san wa byouki deshou ka?
    Arti : Apa mungkin Ani sakit?