Kategori: Bahasa Jepang

Deshou dan Darou

Deshou digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mungkin akan terjadi. Darou adalah versi lain dari deshou yang lebih informal dan santai. Darou biasa digunakan dalam percakapan dengan orang yang sebaya atau tidak lebih tua. Deshou atau darou bisa diletakkan pada akhir kalimat setelah kata sifat, kata kerja ataupun kata benda.

  • Ashita wa ame ga furu deshou. => 明日は雨が降るでしょう。
    Arti : (Aku pikir) besok, mungkin akan hujan.
  • Ashita wa ame ga furu darou. => 明日は雨が降るだろう。
    Arti : Besok, mungkin akan hujan.
  • Raigetsu karera wa kekkon suru deshou => 来月は彼らは結婚するでしょう。
    Arti : Bulan depan, kami mungkin akan menikah.

Btw, pola kalimat di atas tidak digunakan untuk menyatakan kemungkinan yang akan terjadi pada sendiri.

Selain untuk menyatakan kemungkinan, deshou juga bisa digunakan untuk menyatakan ‘tag question’ atau kalimat yang diakhiri dengan “kan?” atau “bukan?”. Kalian bisa menaikkan intonasinya di akhir kalimat saat ingin membuat pola kalimat dengan makna seperti itu. Misalnya :

  • Anata wa watashi no tomodachi darou? => あなたは私の友達だろう。
    Arti : Kamu adalah temanku, bukan?
  • Ani-san wa Jakarta ni iku deshou? => アニさんはジャカルタに行くでしょう。
    Arti : Ani akan pergi ke jakarta, bukan?
  • kare no kodomo, kawai deshou? => 彼の子供、可愛いでしょう。
    Arti : Anaknya, cantik bukan?

Kita bisa menambahkan partikel ka setelah deshou atau darou untuk menyatakan keraguan. Penggunaan deshou dalam kata tanya juga membuat pertanyaan tersebut terkesan lebih lembut. Misalnya :

  • Ani-san wa byouki deshou ka?
    Arti : Apa mungkin Ani sakit?

Tsumori Desu dan Yotei Desu

“{Klausa / Kata kerja} tsumori desu” adalah pola kalimat yang digunakan untuk menyatakan rencana. Kopula desu pada kalimat ini bisa diganti dengan kopula lainnya sesuai bentuk waktu yang diinginkan. Berikut ini adalah contoh penggunaan tsumori.

  1. Iku tsumori desu=> 行くつもりです。
    Arti : Berencana untuk pergi.
  2. Suika o taberu tsumori desu => スイカをたべるつもりです。
    Arti : Berencana untuk makan semangka
  3. Kare wa gyuunyuu o nomu tsumori (desu / da) => 彼は牛乳を飲むつもりです。
    Arti : Dia berencana untuk minum susu.
  4. Ani-san wa Jakarta ni ikanai tsumori desu. => アニさんはジャカルタに行かないつもりです。
    Arti : Ani berencana untuk tidak pergi ke Jakarta.
  5. Desi-san to kekkon suru tsumori desu ka? => デシさんと結婚するつもりですか。

Jika kita sangat yakin dengan rencana kita, kita bisa juga menggunakan yotei (予定) sebagai ganti dari kata tsumori.

  1. Iku yotei (desu / da) => 行く予定だ。
    Arti : Berencana untuk pergi.
  2. Suika o taberu yotei (desu / da) => すいかをたべるよていだ。
    Arti : Berencana untuk makan semangka
  3. Kare wa gyuunyuu o nomu yotei (desu / da) =>彼は牛乳を飲む予定だ。
    Arti : Dia berencana untuk minum susu.
  4. Kare wa asoko ni hashiru yotei da. => 彼はあそこに走る予定だ。
    Arti Dia berencana untuk berlari ke sana.

Ketika “tsumori desu”  digunakan bersama dengan kata sifat, kata kerja bentuk lampau, atau kata benda; kalimat yang kalian buat akan menyatakan adanya keyakinan, kepercayaan, impresi, atau pemahaman. Misalnya :

Tidak Ada rencana?
Untuk menyatakan tidak ada rencana, ubah desu menjadi “wa nai” “”. Perhatikan perubahan polanya!

  • “{Klausa / Kata kerja} tsumori desu” => “{Klausa / Kata kerja} tsumori wa nai / wa arimasen“.

Contoh kalimat :

  • Iku tsumori wa arimasen. =>行くつもりはありません。
    Arti : Tidak ada rencana untuk pergi.
  • Suika o taberu tsumori wa nai. =>スイカを食べるつもりはない。
    Arti : Tidak ada rencana untuk makan semangka.
  • Kare wa gyuunyuu o nomu tsumori wa arimasen. => 彼牛乳を飲むつもりはありません。
    Arti : Dia tidak ada rencana untuk minum susu.

Koto ni Naru dan Koto ni Suru

Selain dengan kata sifat dan kata benda, ni naru dan ni suru juga bisa digunakan bersama dengan kata kerja. Arti dari pola kalimat ini akan menjadi “memutuskan untuk (jadi)…”. Sebelum digunakan bersama dengan ni naru atau ni suru, kata kerja bentuk kamus harus “dibendakan terlebih dahulu, caranya dengan mengubah kata kerja bentuk kamus menjadi akar kata kerjanya dan setelah itu tambahkan “koto”.

Contoh :

  • Tabe-ru => tabe
  • Nomu => nomi
  • Miru => Mi
  • Suru => Shi
  • Kuru => Ki
Tambahkan -koto setelah akar kata kerja untuk “membendakannya” dan membentuk pola kalimat ini.

Contoh :

  • Tabe => Tabe-koto
  • Nomi => Nomi-koto
  • Mi => Mi-koto

Contoh kalimat :

  • Ichigo o tabe-koto ni naru => 苺を食べことになる。
    Arti : Jadi makan stroberi.
  • Gyuunyuu o nomi-koto ni naru => 牛乳を飲みことになる。
    Arti : jadi minum susu.
  • Tabe-koto ni suru => 食べことにする。
    Arti : Memutuskan untuk (melakukan tindakan) makan.
  • Nomi-koto ni suru => 飲みことにする。
    Arti : Memutuskan untuk (melakukan tindakan) minum.

Arti dari pola kalimat “….koto ni naru” dan “….koto ni suru” hampir sama. Perbedaan yang paling terlihat adalah “koto ni naru” lebih ditujukan untuk memperlihatkan perubahan pada tindakan atau hasilnya, sedangkan koto ni suru lebih ditujukan untuk menyampaikan perubahan keputusan pelakunya.

Jika suru diubah menjadi shite iru, maka artinya adalah “sedang memutuskan untuk membiasakan diri melakukan…”.

Contoh :
  • Tabe-koto ni shite iru => 食べことにしている。
    Arti : Memutuskan untuk membiasakan diri makan.
  • Nomi-koto ni shite iru => 飲みことにしている。
    Arti : Memutuskan untuk membiasakan diri minum.
  • Suika o tabe-koto ni shite iru => スイカを食べことにしている。
    Arti : Memutuskan untuk membiasakan diri makan semangka.
  • Miruku o nomi-koto ni shite iru => ミルクを飲みことにしている。
    Arti : Memutuskan untuk membiasakan diri minum susu.

Kosakata :

  1. Suika : Semangka
  2. Mikan : Jeruk
  3. Miruku : Susu
  4. Ichigo : Buah
  5. Shain : Karyawan / pegawai kantoran
  6. Ten-in : Pegawai toko
  7. Untenshu : Tukang cukur
  8. Isha : Dokter
  9. Kawaii : cantik
  10. Wakai : muda

Ni Suru

Kata kerja suru punya banyak kegunaan, salah satunya adalah untuk menyatakan “menjadikan bersifat / berstatus”. Penggunaan suru untuk pola kalimat ini mirip dengan penggunaan ni naru. Bedanya, suru digunakan untuk membentuk kata kerja transitif dengan kata sifat atau kata benda yang menyertainya. Selain itu, ni suru juga bisa digunakan untuk menyatakan keputusan saat memilih suatu objek yang ada di depan mata.

Ni Suru untuk memilih
Pola kalimat yang menggunakan “ni suru” bisa digunakan untuk menunjukkan keputusan saat memilih sesuatu yang akan kita gunakan. Contohnya, saat ada beberapa makanan di depan kita, dan kita memilih hamburger untuk di pesan atau dimakan, kita bisa berkata “hanbaga ni suru” yang artinya kita memilih hamburger untuk dipesan atau dimakan.
Contoh :
  • ミカンににします。 => mikan ni shimasu
    -Arti : Aku memilih jeruk.
    -Arti literal : aku melakukan pada jeruk.
  • 私は、ハンバーガーとサラダにする。=> watashi wa, hanbaga to sarada ni suru.
    -Arti yang disesuaikan : Aku, akan memesan hamburger and salad.
    -Arti literal : aku melakukan pada hamburger dan salad.

KS/KB Ni Suru Sebagai Kata Kerja Transitif
Selain untuk menyatakan pilihan, kita juga bisa menggunakan “suru” untuk menyatakan bahwa kita menjadikan suatu objek mempunyai sifat atau status tertentu. Untuk menggunakan kata sifat sebelum kata kerja suru, kita perlu meletakkan “kata sifat” yang sudah menjadi “kata keterangan sebelum suru”. Lebih lengkapnya, pola untuk masing-masing kata sifat adalah seperti di bawah ini.

    • Status / Jabatan => KB o {jabatan / status} ni suru
    • KS-na => KB o KS ni suru
    • KS-ku => KB o KS-ku suru

Contoh :

  • Kyoushitsu o kirei ni suru => 教室をきれいにする。
    Arti : Menjadikan kelas bersih.
  • Kazoku o shiawase ni suru. => 家族を幸せにする。
    Arti : Menjadikan keluarga(ku) bahagia.
  • Karada o atataka-ku suru. => 体を温かくします。
    Arti : Menjadikan tubuh hangat.
  • Watashi o koibito ni suru => 私を恋人にする。
    Arti : Menjadikan aku kekasihmu.
  • (Watashi o) tomodachi ni shite kudasai => (私を)友達にしてください。
    Arti : Kumohon, jadikan aku temanmu.

Membendakan Kata Kerja dan Kata Sifat

Untuk membendakan kata kerja atau kata sifat, salah satu caranya adalah dengan menggunakan partikel no. Sebelumnya, saya akan membantu mengingat kegunaan partikel no yang menunjukkan kepunyaan. Perhatikan contoh di bawah ini!
  • Watashi no : Punyaku
  • Anata no : Punya kamu
  • Andi no : Punya Andi
  • Amerika no : Punya Amerika / yg berasal dari Amerika.
  • Indonesia no : Punya Indonesia / yg berasal dari Indonesia.
Selain bisa di letakkan setelah kata benda atau nama tempat, partikel no juga bisa di letakkan setelah kata sifat untuk menyatakan benda “yang punya sifat.
Contoh :
  • Shiroi no => Yang (berwarna) putih
  • Akai no => Yang (berwarna) merah
  • Sugoi no => Yang hebat
  • Wakai no => Yang muda
  • Kawaii no => Yang cantik
Untuk kata sifat -na, partikel no(の) di letakkan setelah na(な) untuk “membendakan” kata sifat -na.
Contoh :
  • Shizuka na no=> Yang (bersifat) tenang
  • Kirei na no => Yang cantik
  • Suki na no => Yang di sukai
  • Kirai na no => Yang di benci
  • Nigiyaka na no => Yang ramai
Perhatikan perbedaan dan kesamaan dua contoh kalimat di bawah ini!
  • 1.静かな部屋が、アリスの部屋だ。=> shizuka na heya, ga arisu no heya da.
    Arti : ruangan yang tenang adalah ruangan Aris.
  • 2.静かなのが、アリスの部屋だ。=> shizuka na no, ga arisu no heya da.
    Arti : Yang tenang, adalah ruangan Aris.

Selain untuk menyatakan asal dan kepunyaan maupun “membendakan” kata sifat; partikel no juga bisa di gunakan untuk membendakan kata kerja.

Contoh kalimat:

  • 白いのは、かわいいです。=> Shiroi no, kawaii desu.
    Arti : Yang berwarna putih, (terlihat) lucu / imut.
  • 授業に行くのを忘れた。=> Jugyou ni iku no wasureta.
    Arti : Lupa pergi (kegiatan) ke kelas (kegiatan belajar).
  • 白い物は、かわいいです。=> ii-mono wa, kawaii desu
    Arti : Yang berwarna putih, (terlihat) lucu / imut
  • 授業に行くことを忘れた。=> Jugyou ni iku koto o wasureta.
    Arti : Lupa (kegiatan) pergi ke kelas (kegiatan belajar).
Pada contoh di atas, ada contoh selain contoh cara penggunaan partikel no. Makna partikel no tidak terlalu spesifik di bandingkan dengan koto dan mono pada contoh nomor 3 dan 4. Mono (物) di gunakan untuk menunjukkan benda. Sedangkan koto(こと) bisa untuk menunjukkan kegiatan atau tindakan.
Anggap saja kalian sudah paham 3 cara sebelumnya. Sekarang-lanjut ke penggunaan “kata (かた)”. Mari kita langsung lihat contohnya.
  • Tabe-kata => Cara makan.
  • Nomi-kata => Cara minum.

Perhatikan contoh di atas. Tabe-kata berasal dari kata tabe-ru yg di jadikan akar kata kerja. Begitu juga dengan nomi-kata yg berasal dari kata nomu.

Cara lain membendakan kata sifat
Cara lain untuk membendakan kata sifat adalah dengan mengganti i terakhir pada Kata Sifat -i dengan akhiran -sa. Tapi, ini maknanya berbeda dengan saat kita menggunakan partikel -no. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa melihat di bawah ini.

  1. Taka-i {tinggi} => Taka-sa {Ketinggian / tingginya}
  2. Hiro-i {luas} => Hiro-sa {Luasnya / Luas}
  3. Yasashi-i {ramah / mudah} => Yasashi-sa {keramahan / kemudahan}
  4. Naga-i {panjang} => Naga-sa {Panjangnya}
  5. Oishi-i {enak} =>  Oishi-sa (Enaknya)

Akhiran -sa bisa di tambahkan pada beberapa kata sifat -na. Walaupun begitu, tidak semua kata sifat -na bisa menerima akhiran -sa. Beberapa kelompok kata sifat -na yang tidak bisa menerima akhiran -sa adalah kata sifat -na yang memiliki kesamaan dengan kata kerja atau ciri tertentu seperti akhiran teki atau semacamnya. Contoh kata sifat -na yang bisa dibendakan, yaitu :

  • Taisetsu {Penting} => Taisetsu-sa {pentingnya}
  • Taihen {sulit / berat (masalah)} => Taihen-sa {sulitnya / beratnya}

Contoh kalimat :

  • Ranpun no hiro-sa wa 35,376 heehoo kiro meetoru desu. => ランプンの広さは35,376 Km2です。
    Arti : Luas Lampung adalah 35,376 Km2
  • Ani-san wa, rendan no oishi-sa o wasuremasen. => アニさんはレンダンの美味しさを忘れません。
    Arti : Ani tidak bisa melupakan enaknya rendang.

Sekian pembahasan tentang cara membandakan kata sifat dan kata kerja. Selamat belajar dan semoga cepat bisa!!!

Jam, Menit dan Detik

Kita kan belajar bagaimana cara menyatakan waktu dalam bahasa Jepang.  Waktu dalam bahasa Jepang pola penulisannya adalah seperti di bawah ini.

  • Jam+Menit => Jam … lewat …
  • Jam+Han => Jam … lewat setengah jam

Contoh :

  • Niji han => Jam dua lewat setengah jam. {Setengah tiga}
  • Ichiji juu gofun => Jam satu lewat 15 menit. {01:15}

Jam
Untuk menyusun jam dan menit, kalian harus menghafalkan jamnya terlebih dahulu.

  • Jam 1 => Ichi-ji (一時)
  • Jam 2 => Ni-ji (二時)
  • Jam 3 => San-ji (三時)
  • Jam 4 => Yo-ji (四時)
  • Jam 5 => Go-ji (五時 )
  • Jam 6 => Raku-ji (六時)
  • Jam 7 => Shichi-ji (七時)
  • Jam 8 => Hachi-ji (八時)
  • Jam 9 => Ku-ji (九時)
  • Jam 10 => Juu-ji (十時)
  • Jam 11 => Juu-ichi-ji (十一時)
  • Jam 12 => Juu-ni-ji (十二時)

Menit

  • 1 menit => Ippun (一分)
  • 2 menit => Ni-fun (二分)
  • 3 menit => San-pun (三分)
  • 4 menit => Yon-pun (四分)
  • 5 menit => Go-fun (五分)
  • 6 menit => Roppun (六分)
  • 7 menit => Nana-fun (七分)
  • 8 menit => Happun (八分)
  • 9 menit => Kyuu-fun (九分)
  • 10 menit => Juppun (十分)
  • 11 menit => Juu ippun (十一分)
  • 12 menit => Juu nifun (十二分)
  • 13 menit => Juu sanpun (十三分)
  • 14 menit => Juu yonpun (十四分)
  • 15 menit => Juu-go-fun (十五分)
  • 30 menit => San-juppun/han (三十分)
  • 45 menit => Yon-juu-go-fun (四十五分)

Detik

  • 0 detik => 0秒 (zero-byou / rei-byou)
  • 1 detik => 1秒 (ichi-byou)
  • 2 detik => 2秒 (ni-byou)
  • 3 detik  => 3秒 (san-byou)
  • 4 detik  => 4秒 (yon-byou)
  • 5 detik  => 5秒 (go-byou)
  • 6 detik  => 6秒 (roku-byou)
  • 7 detik  => 7秒 (nana-byou)
  • 8 detik  => 8秒 (hachi-byou)
  • 9 detik  => 9秒 (kyu-byou)
  • 10 detik  => 10秒 (juu-byou)
  • 0.1 detik  => 0.1秒 (rē ten ichi-byō)
  • 0.02 detik => 0.02秒 (rē ten zeroni-byō)

Gozen dan Gogo
Untuk menyatakan AM dan PM dalam bahasa Jepang, kata yang kita gunakan adalah gozen(午前) dan gogo(午後). Gozen digunakan untuk menyebut waktu dari jam 12 malam sampai dengan jam 12 siang. Gogo digunakan untuk menyatakan waktu dari pukul 12 siang sampai dengan 12 malam. Keduanya bisa diletakkan sebelum jam yang ingin kita sebutkan.

Contoh :

  • 午前四時 => Gozen yoji
    Arti : 04.00 A.M
  • 午後四時 => Gogo yoji
    Arti : 04.00 PM

Kata tanya?

  • Nanji desu ka? => 何時ですか。
    Arti : Jam berapa?
  • Nanjikan desu ka? => 何時間ですか。
    Arti : Berapa jam?
  • Nan-pun desu ka => 何分ですか。
    Arti : Berapa menit?
  • nan-byō desu ka? => 何秒ですか。
    Arti : Berapa detik?
  • Ima, nan-ji desu ka? => 今、何時ですか。
    Arti : Sekarang jam berapa?

Tanggal, Bulan dan Tahun

Sekarang kita akan belajar cara menyatakan tanggal, bulan dan tahun. Untuk menyatakan tanggal, kalian bisa menggunakan kalimat nominal atau kata kerja dengan partikel ni. Sebelum mempelajari tentang tanggal, bulan dan tahun; sebaiknya kalian mempelajari cara menulis angka dalam bahasa Jepang.

Dalam bahasa Jepang, bulan dinamai sesuai urutannya. Kalau kalian hafal angka dalam bahasa Jepang, kalian akan lebih mudah menghafal nama-nama bulan. Semua bulan diakhiri dengan gatsu(月), dan diawali dengan angka.

  • 一月 => ichigatsu => Januari
  • 二月 => nigatsu => Februari
  • 三月 => Sangatsu => Maret
  • 四月 => shigatsu => April
  • 五月 => Gogatsu => Mei
  • 六月 => Rokugatsu => Juni
  • 七月 => Shichigatsu => Juli
  • 八月 => Hachigatsu => Agustus
  • 九月 => Kugatsu September
  • 十月 => Juugatsu => Oktober
  • 十一月 => Juuichigatsu => November
  • 十二月 => Juunigatsu => Desember
Kanji angkanya juga boleh diganti dengan angka biasa, misalnya : 1月、2月、3月、4月、dll.

Tanggal

Untuk menyatakan tanggal dalam bahasa Jepang, tanggal 1 hingga tanggal 10 dan tanggal 20 cara membacanya tidak beraturan. Walaupun begitu, penulisan kanjinya ditulis berurutan dari tanggal 1 sampai dengan 31. Semua tanggal diakhiri dengan 日. Berbeda dengan tanggal lain yang punya pola tertentu. Walaupun begitu, ada tanggal yang punya sebutan khusus, yaitu tanggal 20 yang disebut hatsuka.

  1. 一日=tsuitachi=tanggal 1
  2. 二日=futsuka=tanggal 2
  3. 三日=mikka=tanggal 3
  4. 四日=yokka=tanggal 4
  5. 五日=itsuka=tanggal 5
  6. 六日=muika=tanggal 6
  7. 七日=nanoka=tanggal 7
  8. 八日=youka=tanggal 8
  9. 九日=kokonoka=tanggal 9
  10. 十日=tooka=tanggal 10
  11. 十一日=juuichinichi=tanggal 11
  12. 十二日=juuninichi=tanggal 12
  13. 十三日=juusannichi=tanggal 13
  14. 十四日=juuyokka=tanggal 14
  15. 十五日=juugonichi=tanggal 15
  16. 十六日=juurokunichi=tanggal 16
  17. 十七日=juunananichi=tanggal 17
  18. 十八日=juuhachinichi=tanggal 18
  19. 十九日=juukyuunichi=tanggal 19
  20. 二十日=hatsuka=tanggal 20
  21. 二十一日=nijuuichinichi=tanggal 21
  22. 二十二日=nijuuninichi=tanggal 22
  23. 二十三日=nijuusannichi=tanggal 23
  24. 二十四日=nijuuyokka=tanggal 24
  25. 二十五日=nijuugonichi=tanggal 25
  26. 二十六日=nijuurokunichi=tanggal 26
  27. 二十七日=nijuunananichi=tanggal 27
  28. 二十八日=nijuuhachinichi=tanggal 28
  29. 二十九日=nijuukyuunichi=tanggal 29
  30. 三十日=sanjuunichi=tanggal 30
  31. 三十一日=sanjuuichinichi=tanggal 31
Untuk menuliskan tanggal, bulan dan tahun;  urutan penulisannya ditulis dari yang paling besar, yaitu tahunnya. Polanya adalah tahun+bulan+tanggal. Contoh : 

  1. 1988年10月18日 => 1988 juu gatsu juu hachi nichi.
    Arti : 18 Oktober 1988.
  2. 十月十八日 => juu gatsu juu hachi nichi.
    Arti : 18 Oktober
  3. 私はは1988十月十八日に生まれました。 => Watashi 1988 juugatsu juu hachi nichi ni umaremashita.
    Arti : Saya lahir pada tanggal 10 Oktober 1988.
Cara menanyakan tanggal, bulan dan tahun
  • Sen-getsu wa nan-gatsu deshita ka? => せんげつは何月でしたか。
    Arti : Bulan lalu adalah bulan apa?
  • Kon-getsu wa nan-gatsu desu ka => 今月は何月がつですか。
    Arti : Bulan ini adalah bulan apa?
  • Raigetsu wa nan-gatsu desu ka => 来月は何月がつですか。
    Arti : Bulan depan bulan apa?
  • Kyou wa nan-youbi desu ka => 今日は何曜日ですか。
    Arti : Hari ini hari apa?
  • Ashita wa nan-youbi desu ka => 明日は何曜日ですか。
    Arti : Besok hari apa?
  • Nan-nichi desu ka? => 何日ですか。
    Arti : Tanggal Berapa?
  • Nan-gatsu desu ka? => なんがつですか。
    Arti : Bulan apa?
  • Nan-youbi desu ka?=> な曜日ですか。
    Arti : Hari apa?
  • Nan-nen desu ka? =>何年ですか。
    Arti : Tahun berapa?

Kosa Kata Keterangan Waktu :

  1. Nichiyoubi (日曜日) =>  Minggu
  2. Getsuyoubi(月曜日) => Senin
  3. Kayoubi(火曜日) => Selasa
  4. Suiyoubi(水曜日) => Rabu
  5. Mokuyoubi(木曜日) => Kamis
  6. Kinyoubi(金曜日) => Jum’at
  7. Doyoubi(土曜日) => Sabtu
  8. Nichi(日) => Hari / Tanggal
  9. Shougo(正午) => Tengah hari
  10. Hiru(昼) => Siang hari
  11. Yoru(夜) => Malam
  12. Tsuki(月) => Bulan
  13. Toki(とき) => Waktu
  14. Toshi(年) => Tahun
  15. Kyonen (去年) => Tahun lalu
  16. Kotoshi(今年) => Tahun ini
  17. Rainen (来年) => Tahun depan
  18. Kinou (昨日) => Kemarin
  19. Kyou (今日) => Hari ini
  20. Ashita / Asu (明日) => Besok
  21. Asatte (明後日) => Besok lusa
  22. Sengetsu(先月) => Bulan lalu
  23. Kongetsu (今月) => Bulan ini
  24. Raigetsu (来月) => Bulan depan
  25. Senshuu (先週) => Minggu lalu
  26. Konshuu (今週) => Minggu ini
  27. Raishuu (来週) => Bulan depan

Joshuushi (助数詞)

Untuk menyatakan jumlah berdasarkan jenis bendanya kita menggunakan Joshuushi (助数詞) atau yang dalam bahasa inggrisnya disebut counter suffix. Beberapa angka berubah cara membacanya saat dipertemukan dengan kanji joshuushi. Kata bantu tertentu akan berubah bacaannya sesuai dengan angka satuan dalam bilangan yang menempel pada kata bantu bilangan tersebut. Berikut ini adalah kanji-kanji yang digunakan dalam josuushi. Nexus Engine

Untuk menyatakan barang atau benda yang tipis dan berbentuk lembaran, seperti kertas, perangko. Kain, foto, dan amplop, kata bantu yang dipakai adalah 枚(mai).

  • Ichimai (一枚) = 1 lembar
  • Nimai (二枚) = 2 lembar
  • Sanmai (三枚) = 3 lembar
  • Yonmai (四枚) = 4 lembar
  • Gomai (五枚) = 5 lembar
  • Rokumai (六枚) = 6 lembar
  • Shichimai (七枚) = 7 lembar
  • Hachimai (八枚) = 8 lembar
  • Kyuumai (九枚) = 9 lembar
  • Juumai (十枚)= 10 lembar

Satuan yang menyatakan orang. Kata bantu bilangan yang digunakan adalah nin(人).

  1. 1 orang =  hitori (一人)
  2. 2 orang =  futari (二人)
  3. 3 orang =  sannin (三人)
  4. 4 orang =  yonin (四人)
  5. 5 orang =  gonin (五人)
  6. 6 orang =  rokunin (六人)
  7. 7 orang =  nananin (七人)
  8. 8 orang =  hachinin (八人)
  9. 9 orang =  kyuunin (九人)
  10. 10 orang = juunin (十人)
  11. 11 orang => juu ichi nin (十一人)
  12. 12 orang => juu ni nin (十二人)

Satuan untuk menyatakan barang panjang atau benda yang berbentuk batangan, seperti pensil, pulpen, sendok, garpu, sumpit,dan bambu. Kata bilangan yang dipakai adalah 本(hon).

  • Ippon (一本) => 1 batang
  • Nihon (二本) => 2 batang
  • Sanbon (三本) => 3 batang
  • Yonhon (四本) => 4 batang
  • Gohon (五本) => 5 batang
  • Roppon (六本) => 6 batang
  • Nanahon (七本) => 7 batang
  • Happon (八本) => 8 batang
  • Kyuuhon (九本) => 9 batang
  • Juuhon (十本) => 10 batang
  • Juu ippon (十一本) => 11 batang
  • Juu nihon (十二本) => 12 batang

Satuan untuk kendaraan atau mesin, seperti mobil, motor, becak, dan sepeda. Kata bantu bilangan yang dipakai adalah 体(dai).

  • Ichidai (一台) => 1 buah
  • Nidai (二台) => 2 buah
  • Sandai (三台) => 3 buah
  • Yondai (四台) => 4 buah
  • Godai (五台) => 5 buah
  • Rokudai (六台) => 6 buah
  • Nanadai (七台) => 7 buah
  • Hachidai (八台) => 8 buah
  • Kyuudai (九台) => 9 buah
  • Juudai (十台) => 10 buah

Satuan untuk menyatakan buku, majalah, kitab, novel, komik, dan kamus. Kata bantu bilangan yang digunakan adalah 冊(satsu).

  • 1 jilid =  issatsu (一冊)
  • 2 jilid =  nisatsu (二冊)
  • 3 jilid =  sansatsu (三冊)
  • 4 jilid =  yonsatsu (四冊)
  • 5 jilid =  gosatsu (五冊)
  • 6 jilid =  rokusatsu (六冊)
  • 7 jilid =  nanasatsu (七冊)
  • 8 jilid =  hassatsu (八冊)
  • 9 jilid =  kyuusatsu (九冊)
  • 10 jilid =  juusatsu (十冊)

Satuan untuk menyatakan bangunan, seperti rumah atau gedung. Kata bantu bilangan yang digunakan adalah 軒(ken).

  • 1 bangunan =  ikken (一軒)
  • 2 bangunan =  niken (二軒)
  • 3 bangunan =  sanken (三軒)
  • 4 bangunan =  yonken (四軒)
  • 5 bangunan =  goken (五軒)
  • 6 bangunan =  rokken (六軒)
  • 7 bangunan =  nanaken (七軒)
  • 8 bangunan =  hakken (八軒)
  • 9 bangunan =  kyuuken (九軒)
  • 10 bangunan =  juuken (十軒)

Satuan untuk menyatakan umur. Kata bantu bilangan yang dipakai adalah 歳 / 才(sai). Khusus untuk dua puluh tahun, penyebutannya sedikit berbeda.

  • 1 tahun =  issai (一歳)
  • 2 tahun =  nisai (二歳)
  • 3 tahun =  sansai (三歳)
  • 4 tahun =  yonsai (四歳)
  • 5 tahun =  gosai (五歳)
  • 6 tahun =  rokusai (六歳)
  • 7 tahun =  nanasai (七歳)
  • 8 tahun =  hassai (八歳)
  • 9 tahun  =  kyuusai (九歳)
  • 10 tahun =  jussai (十歳)
  • 11 tahun =  juu issai (十一歳)
  • 12 tahun =  juu nisai (十二歳)
  • 13 tahun = juu sansai (十三歳)
  • 14 tahun = juu yonsai (十四歳)
  • 15 tahun = juu gosai (十五歳)
  • 16 tahun = juu rokusai(十六歳)
  • 17 tahun = juu nanasai(十七歳)
  • 18 tahun = juu hassai(十八歳)
  • 19 tahun = juu kyuusai(十九歳)
  • 20 tahun = Hatachi (二十歳)
  • 21 tahun = Ni juu issai (二十一歳)

Kata Bantu Bilangan yang lain :

  1. 人(nin)  : …orang
  2. 匹 (hiki)  : …ekor {untuk hewan kecil}
  3. 羽 (wa) : … ekor {untuk burung}
  4. 等 (too) :…ekor {untuk hewan besar}
  5. 話 (wa) : … episode {untuk film atau cerita}
  6. 枚 (mai) : … lembar
  7. 足 (soku) : …pasang
  8. 本 (hon) : …batang/tangkai
  9. 冊 (satsu) : …jilid
  10. 台 (dai) : …buah
  11. 軒 (ken) : …gedung
  12. 杯 (hai) : …gelas/cangkir
  13. つ (tsu) : …buah
  14. 回 (kai) : lantai…
  15. 年 (nen) : tahun…
  16. 年間 (nenkan) : …tahun
  17. 歳 (sai) : …tahun
  18. 月 (gatsu) : bulan…
  19. か月 (kagetsu) : …bulan
  20. 週間 (shuukan) : …minggu
  21. 日 (nichi) : tanggal…
  22. 日間 (nichikan) : …hari
  23. 時 (ji) : pukul…
  24. 時間 (jikan) : …jam
  25. 分 (fun) : …menit
  26. 秒 (byoo) : …detik
  27. 膳 (zen) : …mangkuk. {cuma untuk menghitung pasangan sumpit dan nasi dalam mangkuk}

Kata Tanya?
Untuk membuat pertanyaan dengan beberapa joshuushi di atas, kalian bisa menggunakan nan. Contoh :

  • Nan-sai (何歳) => Umur berapa
  • Nan-mai (何枚) => Berapa lembar
  • Nan-ji (何時) => Jam berapa
  • Nan-jikan (何時間) => Berapa jam
  • Nan-nichi (何日) => Tanggal berapa
  • Nan-yoobi (何曜日) => Hari apa
  • Nan-gatsu (何月) => Bulan apa
  • Nan-nen (何年) => Tahun berapa

Untuk membentuk kalimat tanya, tambahkan kopula dan partikel ka.
Contoh kalimat :

  • 今何時ですか。 => Ima nanji desuka?
    Arti : Sekarang jam berapa
  • 今日は何日ですか。 => Kyou wa nan-nichi desuka?
    Arti : Hari ini tanggal berapa?
  • 昨日は何曜日でしたか。 => Kinou wa nan-youbi desuka?
    Arti : Hari apakah kemarin?
  • アニさんは何歳ですか。 => Ani-san wa nan-sai desuka?
    Arti : Ani berumur berapa?

Dare Ga Iru dan Nani Ga Aru

Seperti yang sudah pernah saya bahas, aru dan iru digunakan untuk menanyakan keberadaan. Iru digunakan untuk manusia, hewan, malaikat, roh, bakteri, hantu dan makhluk hidup yang bergerak atas kehendaknya sendiri. Aru digunakan untuk tanaman, mayat, kendaraan, batu, dan benda mati lainnya.

Bagaimana dengan robot? Terserah kalian mau pakai yang mana, dan itu tergantung bagaimana anggapan kalian tentang robot. Keberadaan robot humanoid dengan kecerdasan buatan biasanya dinyatakan menggunakan iru karena dianggap mirip dengan manusia.

Selanjutnya, kita akan membahas dua kata tanya yang bisa digunakan bersama dengan aru dan iru. Kata tanya tersebut adalah dare dan nani. Dare yang artinya siapa digunakan bersama dengan iru. Sebaliknya, nani digunakan bersama dengan aru untuk menanyakan keberadaan benda mati.

  • 何があるか。 => Nani ga aru ka?
    Arti : Ada apa?
  • 誰がいるか。 => Dare ga iru ka?
    Arti : Ada siapa?
  • 何がありますか。 => Nani ga arimasu ka?
    Arti : Ada apa?
  • 誰がいますか。 => Dare ga imasu ka?
    Arti : Ada siapa?
  • 何方がいますか。 => Donata ga imasu ka?
    Arti : Ada siapa?
  • 何がありますか。 => Nani ga imasu ka?
    Arti : Ada apa?
    Keterangan : Nani kadang digunakan untuk menanyakan keberadaan hewan bersama dengan kata iru.

Versi yang lebih sopan dari iru adalah donata. Kalian bisa menggunakan donata dalam situasi formal saat bersama orang yang tidak kalian kenal.

Kalau kalian ingin menanyakan ada apa atau siapa di suatu tempat, kalian bisa menggunakan partikel ni bersama dengan dare, donata atau nani.

Contoh kalimat :

  • 教室に何があるか。 => Kyoushitsu ni nani ga aru ka?
    Arti : Di kelas, ada apa?
  • 犬の前に誰がいるか。 => Inu no mae ni dare ga iru ka?
    Arti : Di depan anjing, ada siapa?
  • アニさんの前に何がありますか。 => Ani-san no mae ni nani ga arimasu ka?
    Arti : Di depan Ani, ada apa?
  • そこに誰がいますか。 => Soko ni, dare ga imasu ka?
    Arti : Di situ, ada siapa?
  • アニさんとデシさんのあいだに何方がいますか。 => Ani-san to Desi-san no aida ni, donata ga imasu ka?
    Arti : Di antara Ani dan Desi, Ada siapa?
  • あなたの後ろに何がありますか。 => Anata no ushiro ni, nani ga imasu ka?
    Arti : Ada apa?

Ingat! Kalian harus menyesuaikan penggunaan aru dan iru dengan benda yang akan ditanyakan.

Dare To, Nande, dan Doko Ni

Sekarang, kita akan mempelajari 3 kata tanya yang sering digunakan bersama dengan partikel dan kata kerja yang menyatakan perpindahan. Kata tanya tersebut yaitu :
  • Nani (何) => apa?
  • Dare (誰) => siapa?
  • Donata (何方) => siapa? (lebih sopan jika dibandingkan dengan Dare)
  • Doko (どこ) => di mana?
Sebelum dihubungkan dengan kata kerja untuk menyatakan perpindahan, kata tanya tersebut harus diberi partikel sesuai dengan tujuan pertanyaannya. Berikut ini pola yang sering digunakan.
  • Dare to… => 誰と
    Arti : Dengan siapa … ?
  • Doko ni… => どこに
    Arti : Di mana / Ke mana … ?
  • Nani de / Nande … => 何で
    Arti : Dengan menggunakan apa … ?
Isi titik-titik di atas dengan kata kerja yang menyatakan gerakan berupa perpindahan.
Contoh yang lebih lengkap :
  • Dare to iku ka? => 誰と行くか。
    Arti : Pergi dengan siapa?
  • Doko ni iku ka? => どこに行くか。
    Arti : Pergi Ke mana?
  • Nani de iku ka? => 何で行くか。
    Arti : Pergi dengan menggunakan apa?
  • Dare to kuru ka? => 誰とくるか。
    Datang dengan siapa?
  • Doko ni kuru ka? => どこにくるか。
    Arti : Datang ke mana?
  • Nani de kuru ka? => 何でくるか。
    Arti : Datang dengan menggunakan apa?
  • Dare to kaeru ka? => 誰と帰るか。
    Arti : Pulang dengan siapa?
  • Doko ni kaeru ka? => どこに帰るか。
    Arti : Pulang Ke mana?
  • Nani de kaeru ka? => 何で帰るから。
    Arti : Pulang dengan menggunakan apa?
Untuk bertanya, kalian bisa meletakkan partikel ka (か) setelah kata kerja sesuai tingkat kesopanannya. Selain itu, dare sebaiknya diganti donata(何方) jika kalian ingin terdengar lebih sopan. Untuk situasi santai dan akrab yang tidak mengharuskan kesopanan, kalian juga bisa tidak menggunakan partikel ka dan hanya mengubah intonasi kalimatnya. Tapi, sebaiknya tetap gunakan partikel ka dan bentuk kata kerja yang sopan jika kalian belum yakin.
Contoh kalimat lagi?
  • A:Doko ni kaerimasu ka? => どこに帰りますか。
    B:Jakaruta ni kaerimasu. => ジャカルタに帰りますか。
  • A:Nande kaerimasuka ka? => なんで帰りますか。
    B:Takushi de kaerimasu. => なんで帰ります。
  • A:Dare to kimasu ka? => 誰と来ますか。
    B:Desi-san to kimasu. => でウィさんと来ます。
Selain dengan menggunakan kuru, kaeru dan iku; kata kerja perpindahan yang lain juga bisa digunakan. Misal :
  • Agaru => Naik
  • Aruku => Berjalan
  • Deru => Keluar
  • Dekakeru => Pergi keluar
  • Dasu => Mengeluarkan
  • Hashiru => Berlari
  • Tobu => Terbang
  • Nigeru => Melarikan diri
  • Noboru => Mendaki
  • Noru => Naik (kendaraan)
  • Hairu => Masuk
  • Hau => Merayap
  • Hakobu => Membawa / mengangkut
  • Hikkosu => Pindah rumah
  • Ireru => Memasukkan
  • Isogu => Bergegas
  • Kayou => Pergi secara rutin
  • Mukau => Menuju
  • Moguru => Menyelam
  • Modoru => Kembali
  • Modosu => Mengembalikan
  • Okuru => Mengirim / menjalani
  • Okureru => Datang terlambat
  • Ochiru => Jatuh
  • Oriru => Turun / Keluar
  • Orosu => Menurunkan / Mengeluarkan
  • Otosu => Menjatuhkan
  • Oyogu => Berenang
  • Sagaru => Mundur / Turun
  • Sageru => Menurunkan / Memundurkan
  • Sugiru => Lewat / berlalu
  • Susumu => Maju
  • Susumeru => Memajukan
  • Shusseki suru =>  Menghadiri
  • Todoku => Sampai
  • Todokeru => Menyampaikan
  • Tooru => Lewat / Melewati
  • Toosu => Melewatkan / Menembus / Melalui
  • Tsuku => Tiba
  • Utsusu => Memindahkan
  • Utsuru => Pindah
  • Chikoku suru => Terlambat
  • Shuppatsu suru => Berangkat
  • Sanpo suru => Jalan-jalan
  • Shucchou suru => Melakukan perjalanan
  • Touchaku suru => Tiba
  • Unten suru => Mengemudi
  • Wataru => Menyeberang
  • Yushutsu suru => Mengekspor
  • Yunyuu suru => Mengimpor
  • Tomaru => Berhenti
  • Tomeru => Menghentikan
Oh ya, jangan lupa ubah kata kerja sesuai bentuk waktunya. Selain itu, perhatikan perbedaan dari kata kerja transitif dan intransitifnya.

Kata tanya dan Kalimat Tanya Negatif

Saya sudah pernah membahas pertanyaan yang jawabannya Ya atau tidak. Saya juga pernah membahas tentang partikel di akhir kalimat seperti partikel ka, yo ne, dll. Sekarang kita akan belajar untuk menggunakan kalimat tanya dengan kata tanya. Kata tanya digunakan bersama dengan pertikel ka untuk membentuk pertanyaan. Dalam bahasa Jepang, ada beberapa kata tanya. Beberapa kata tanya tersebut yaitu :

  • Nani => 何 => Apa
  • Dare =>誰 => Siapa
  • Donata => 何方 => Siapa (bahasa sopan)
  • Doko => どこ=> Di mana
  • Dore => どれ => yang mana
  • Naze => 何故=> Kenapa ( formal dan lebih sering digunakan dalam tulisan)
  • Doushite =>どうして => Kenapa (lebih halus dari naze, tapi tidak seformal naze)
  • Dou => どう => Bagaimana
  • Ikura => 幾ら => Berapa (harga) / berapa (ukuran)
  • Ikutsu => 幾つ => Berapa (usia)

Contoh kalimat :

  • 何がありますか。=> Nani ga arimasu ka?
    Arti : Ada apa?
  • 誰がありますか。=> Dare ga imasu ka?
    Arti : Ada siapa?
  • なぜ彼がここに来るのですか。=> Naze kare wa koko ni kuru no desu ka?
    Arti : Kenapa dia datang ke sini?

Selain itu masih ada kata tanya lain yang terkait dengan kata penunjuk seperti doitsu, dochira, dochi, donna, dll.

Satu hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kata tanya adalah, jangan meletakkan partikel ka langsung setelah kata tanya. Karena maknanya bukan kata tanya. Kata tanya yang digabungkan dengan partikel ka akan menjadi seperti kata benda atau artikel yang berkaitan dengan kata tanya tersebut.

Contoh Kata tanya + partikel ka (か) :

  • Dareka=> 誰か => Seseorang
  • Nanika => 何か => Sesuatu
  • Itsuka => いつか => Suatu saat
  • Dokoka => どこか =>Suatu tempat
  • Doreka => どれか =>Salah satu (yang belum tentu, dari banyak objek atau orang)
  • Nazeka => 何故か => Dengan suatu alasan.
  • Ikutsuka => 幾つか => Beberapa

Contoh kalimatnya bisa kalian lihat di bawah ini!

  • Dare desu ka=> 誰ですか。
    Arti : Siapa?
  • Nan desu ka=> 何ですか。
    Arti : Apa?
  • Itsu desu ka=> いつですか。
    Arti : Kapan?
  • Doko desu ka=> どこですか。
    Arti : Di mana?
  • Dore desu ka=> どれですか。
    Arti : yang mana?
  • Ikura desu ka => 幾らですか。
    Arti : Berapa harganya?
  • O ikutsu desu ka => おいくつですか。
    Arti : Berapa usiamu? ( biasa digunakan oleh anak-anak)

Nani?
Perhatikan kata yang artinya “apa” pada contoh di atas. “Nani” artinya adalah apa. Saat bertemu dengan kopula atau partikel dan kopula yang diawali dengan t, d dan na; bacaannya bukan “nani” tapi “nan”. Contoh lain penggunaan kata nani yaitu :

  • Ima, nanji desuka?  => 今何時ですか?
    Arti : Jam berapa sekarang?
  • Kore wa nan desu ka? => これは何ですか?
    Arti : Ini apa?
  • Sore wa nan desu ka? => それは何ですか?
    Arti : Itu apa?

Nande?
Nande digunakan untuk menanyakan bahan, alat atau sarana apa yang digunakan. Nande bisa juga berarti kenapa jika digunakan dalam percakapan. Lebih amannya, gunakan nani de jika yang kita maksud adalah “dengan apa”. Satu pengecualian saat menanyakan “dengan apa” adalah jika kita ingin menanyakan bahasa apa yang digunakan. Untuk menanyakan bahasa yang digunakan kita menggunakan nani-go yang artinya “bahasa apa”. Contoh :

  • Nani-go de hanashimasu ka? =>何語で話しますか。
    Arti : Berbicara dengan bahasa apa?
  • Nani de Jakarta ni ikimasu ka? => なにでジャカルタに行きますか。
    Arti : Pergi ke Jakarta dengan menggunakan apa?

Dore
Dore artinya adalah “yang mana”. Dore bisa digunakan dalam posisi predikat untuk kalimat tanya nominal. Kalau kalian ingin menggunakan dore sebagai kata tanya, maka dore tidak bisa digunakan sebagai topik dari partikel wa(は). Partikel yang boleh kalian gunakan setelah dore adalah partikel ga. Misalnya :

  • Pertanyaan : Anata no kuruma wa dore desu ka? => あなたの車はどれ。
    Arti : Mobilmu adalah yang mana?
    Jawaban : Watashi no kuruma wa sore desu. =>  私の車はそれです。
    Arti : Mobilku adalah (yang) itu.
  • Ani-san no neko wa dore desu ka?  => アニさんの猫はどれですか。
    Arti : Kucing Ani yang mana?
  • Desi-san no sandaru wa dore desuka? => デシさんのサンダルはどれですか。
    Arti : Sandal Desi yang mana?
  • Toni-san no kutsu wa dore desu ka? => トニさんの靴はどれですか。
    Arti : Sepatu toni yang mana?
  • Dore ga anata no enpitsu desu ka? =>どれがあなたの鉛筆ですか。
    Arti : Yang mana pensilmu?

Donna untuk Menanyakan Sifat

Untuk membuat pertanyaan terkait dengan sifat, kita bisa menggunakan “donna” yang artinya adalah “yang seperti apa”.

 

Contoh :
  • A wa Donna B desu ka. => AはどんなBですか。
    Arti : A adalah B yang seperti apa?
  • A wa donna hito desu ka. => Aはどんな人ですか。
    Arti : A adalah orang yang (bersifat) seperti apa?
  • Anata wa donna hito desu ka. => あなたはどんな人ですか。
    Arti : Kamu adalah orang yang (bersifat) seperti apa?
  • Kore wa donna enpitsu desu ka. => これはどんな鉛筆ですか。
    Arti : B adalah pensil yang seperti apa?

Kata tanya dan Partikel mo
Selain bisa disambung dengan partikel ka, kata tanya juga bisa disambung dengan partikel mo(も) dan partikel de (で).

Contoh :

  • Daremo=> 誰も
    Arti : Siapapun (digunakan pada kalimat negatif)
  • Nanimo=> 何も
    Arti : Apapun (digunakan dengan kalimat negatif)
  • Itsumo=> いつも
    Arti : Selalu
  • Dokomo => どこも
    Arti : Di semua tempat.
  • Doremo=> どれも
    Arti : yang manapun
  • Ikutsumo => 幾つも
    Arti : Banyak
  • Ikusudemo => 幾つでも
    Arti : Berapa banyak pun
  • Itsudemo =>いつでも
    Arti : Kapan saja
  • Nandemo => 何でも
    Arti : Apa saja / segala hal.
  • Nandemo nai => 何でもない。
    Arti : Tidak kenapa-kenapa. (digunakan dalam percakapan sehari-hari yang tidak formal)
  • Dokodemo => どこでも
    Arti : Dimanapun juga

Doko dan Dochira 
Doko artinya adalah “ke mana” atau “di mana” sesuai dengan kata kerja yang digunakan. Doko biasanya digunakan bersama dengan partikel ni untuk menanyakan letak atau arah. Contohnya :

  • Resutoran wa doko desu ka? => レストランはどこですか。
    Arti : Restorannya di mana?
  • Umare wa doko desu ka?  => 生まれはどこですか。
    Arti : Lahir di mana?
  • Doko ni iku ka? => どこに行くか。
    Arti : Pergi ke mana?
  • Doko ni aru ka? => どこにあるか。
    Arti : Ada di mana?

Bentuk yang lebih sopan dari doko adalah dochira. Kalian bisa mengganti doko pada kalimat di atas menjadi dochira.

Kalimat Tanya Negatif 
Saya sudah membahas penggunaan partikel ka dan kata tanya. Tapi, sebelumnya saya hanya menggunakan partikel ka untuk kalimat positif. Sebenarnya, selain digunakan dalam kalimat positif, partikel ka juga bisa digunakan dalam kalimat negatif. Partikel ka dalam kalimat negatif bisa digunakan saat kita ingin menawarkan sesuatu dengan sopan pada orang lain.

Contoh :

  1. ごはんをたべませんか。=> Gohan o tabemasen ka?
    Arti : Tidak makan nasi?, atau boleh juga diartikan “Bagaimana kalau (kita) makan nasi?”
  2. ミルクをのみませんか。=> Miruku o nomimasen ka?
    Arti: Tidak minum susu?, bisa juga diartikan “Bagaimana kalau minum (kita) susu?”
  3. この制服をきりませんか着ませんか => Kono seifuku o kirimasenka
    Arti : Kamu tidak memakai seragam  ini?, bisa juga diartikan “Bagaimana kalau kamu memakai seragam ini?”

Kata Penghubung dalam Bahasa Jepang

Untuk menghubungkan dua klausa ataupun kalimat dalam bahasa Jepang, ada beberapa kata dan partikel yang umum digunakan. Kata penghubung bisa dibagi jadi beberapa jenis sesuai penempatannya. Ada kata penghubung antar kalimat, penghubung antar klausa, penghubung antar kata, dan kata penghubung antar paragraf. Kata-kata dan partikel-partikel tersebut yaitu :
  1. Ato de (後で) => Setelah ini / Nanti
  2. Atakamo (あたかも) => seakan-akan
  3. Chinami ni (ちなみに) => Ngomong-ngomong / Sehubungan dengan itu.
  4. Demo (でも) => Tapi
  5. Mata wa (または) => Atau
  6. Moshi (もし) => Jika / Kalau
  7. Naosara (なおさら) => apalagi
  8. Sore dokoro ka (それどころか) => bahkan
  9. Shikashi (しかし) => Namun
  10. Sunawachi (すなわち) => yaitu
  11. Sore dokoro ka (それどころか) => malah
  12. Sunawachi (すなわち) => yakni
  13. Sore kara (それから) => Lantas / Lalu
  14. Sore de (それで) => Maka
  15. Sore kara (それから) => kemudian
  16. Tokoro de (ところで) => Ngomong-ngomong
  17. Tsugi ni (次に) => selanjutnya
  18. Tsumari (つまり) => artinya
  19. To(と) dan Ya (や) => dan
  20. dll.

Kata Penghubung Antar Kalimat
Kata penghubung antar kalimat digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat sebeumnya. Beberapa kata penghubung yang termasuk kata penghubung antar kalimat misalnya.

  • Soshite (そして) => Lalu
  • Sorekara (それから) => Dan kemudian
  • Sore ni (それに) => Dan juga
  • Demo (でも) => Tetapi
  • Tokoro de (ところで) => Ngomong-ngomong
  • Chinami ni (ちなみに) => Ngomong-ngomong / Sehubungan dengan itu.
  • dll.

Kata-kata di atas disebut juga dengan kata penghubung antar kalimat. Kata-kata tersebut bisa diletakkan pada awal kalimat kedua, ketiga dan seterusnya; sebagai pengubung dengan kalimat sebelumnya.

Kata Penghubung Antar Klausa
Selain kata penghubung antar kalimat, ada juga kata penghubung antar klausa. Kata penghubung jenis ini digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau lebih yang berada di dalam satu kalimat. Contoh kata penghubung jenis ini yaitu :

  • ~node (ので)
  • ~kara (から)
  • ~noni (のに)
  • ~ga (が)
  • ~to (と)
  • ~nara (なら) / naraba  (ならば)
  • ~keredomo (けれども) / ~kedomo (けども) / ~keredo (けれど) / ~kedo (けど)
  • dll

Kata penghubung antar klausa ada yang punya aturan tertentu. Pola penulisannya umumnya dibedakan berdasarkan akhir dari klausa kalimat pertama. Untuk lebih jelasnya, lebih baik kalian pelajari saja pola kalimatnya satu persatu.

Angka dalam Bahasa Jepang

Apakah kalian bisa berhitung? Mungkin kalian akan menjawab bisa kalau yang dimaksud adalah berhitung dalam bahasa Indonesia. Tapi, apakah kalian sudah bisa berhitung dalam bahasa Jepang? Kalau sudah, syukurlah. Kalau belum, mari kita belajar bersama tentang angka-angka dalam bahasa Jepang supaya kita bisa berhitung. Dalam bahasa Jepang, terdapat 2 cara menulis bilangan. Pertama, Bacaan (asli) Jepang / kunyomi yg ditambah dengan tsu kecuali untuk angka 10.

  • 1 = hitotsu= 一つ
  • 2 = futatsu = 二つ
  • 3 = mitsu = 三つ
  • 4 = yotsu = 四つ
  • 5 = itsutsu = 五つ
  • 6 = mutsu = 六つ
  • 7=nanatsu => 七つ
  • 8 = yatsu => 八つ
  • 9= kokonotsu => 九つ
  • 10 = too => 十

Bacaan asli Jepang hanya digunakan untuk angka dari angka satu sampai dengan sepuluh. Untuk angka di atas 10 yg digunakan adalah cara membaca Cina.

Kedua, kanji yg sama tapi dibaca dg onyomi (bacaan Cina) :

  • 1=> ichi => 一
  • 2 => ni => 二
  • 3 => san => 三
  • 4 => yon => 四
  • 5 => go => 五
  • 6 => roku => 六
  • 7=> nana => 七
  • 8 => hachi => 八
  • 9 => Kyuu => 九
  • 10 => juu => 十
  • 十一 => Juu ichi => Sebelas
  • 十二 => Juu ni => Dua belas
  • 十二 => Juu san => Tiga belas
  • 十二 => Juu yon => Empat belas
  • 十二 => Juu go => Lima belas
  • 十六 => Juu roku => Enam belas
  • 十七 => Juu nana => Tujuh belas
  • 十八 => Juu hachi => Delapan belas
  • 十九 => Juu kyuu => Sembilan belas
  • 二十 => Ni juu => Dua puluh

Ratusan

  • 100 => hyaku => 百
  • 200 => ni-hyaku => 二百
  • 300 => san-byaku => 三百
  • 400 => yon-hyaku => 四百
  • 500 => go-hyaku => 五百
  • 600 => roppyaku => 六百
  • 700 => nana-hyaku => 七百
  • 800 => happyaku => 八百
  • 900 => ku-hyaku => 九百

Ribuan

  • 1000 => sen => 千
  • 2000 => ni-sen => 二千
  • 3000  => sanzen => 三千
  • 4000 => yon-sen => 四千
  • 5000 => go-sen => 五千
  • 6000 => roku-sen => 六千
  • 7000 => nana-sen => 七千
  • 8000 => hassen => 八千
  • 9000 => ku-sen => 九千

Puluhan Ribu dan Bilangan Lainnya

  • 10.000=> Ichi Man => 一万
  • 100.000 => Juu Man => 十 万
  • 1.000.000 => Hyaku Man => 百 万
  • 10.000.000 => Issen Man => 一千万
  • 100.000.000 => Ichi Oku => 一億
  • 1.000.000.000 => Juu Oku => 十 億
  • 1.000.000.000.000 => Icchou => 一兆
  • 十 => juu => …. puluh
  • 万 => man => …. puluh ribu
  • 億 => Oku => …. ratus juta
  • 兆 => Chou => …. triliun

Untuk menggunakannya, cukup susun mulai dari bilangan yang terbesar, dan dilanjutkan dengan bilangan yang lebih kecil. Misalnya seratus (hyaku) dua puluh(nijuu) tiga (san), jadi hyaku nijuu san. Anggap saja kalian sedang menjumlahkan beberapa angka.

Khusus untuk angka seribu, gunakan issen(一千) saat menyusunnya dalam bilangan di atas sepuluh ribu.

Contoh penggunaannya :

  • 三十一 => San juu ichi = Tiga puluh satu
  • 三十八> San juu hachi = Tiga puluh delapan
  • 三十八 => San Juu Hachi = Tiga puluh delapan
  • 一百 => Ichi hyaku => Seratus
  • 一百二 => Ichi hyaku ni => Seratus dua
  • 二 百 四十五= 245= Ni Hyaku – Yon Juu – Hachi = Dua ratus empat puluh lima
  • 千二百 => Sen ni hyaku => Seribu dua ratus
  • 二万一千 => Niman issen. => Dua puluh satu ribu.
Ada yg lupa?

Oh ya, nol (0) bahasa jepangnya adalah rei (零).

Partikel di akhir Kalimat

Untuk membuat sebuah kalimat lengkap kita cukup mengakhirinya dengan kopula atau kata kerja. Tapi, ada beberapa partikel yang bisa diletakkan setelah kopula dan kata kerja untuk memberikan kesan penegasan maksud kalimat atau sekedar menunjukkan keakraban. Partikel-partikel penegas yang berada di akhir kalimat disebut juga sebagai 終助詞(shuujoshi). Berikut ini adalah beberapa partikel yang bisa diletakkan di akhir kalimat.
  • か(ka) / kai (かい)
  • ね(ne)
  • よ(yo)
  • な(na)
  • さ(sa)
  • わ(wa)
  • ぜ(ze)
  • ぞ(zo)
  • かな(kana)
  • かしら(kashira)
  • よね(yo ne)
Kegunaan partikel ka(か) untuk menandakan sebuah pertanyaan sudah pernah kita bahas sebelumnya. Partikel ka pada kata tanya bisa diganti dengan kai atau dai untuk situasi tertentu yang bersifat tidak formal. Kai umumnya digunakan oleh pria untuk bertanya pada isteri dan bawahan, termasuk anak-anak, dan bukan pada atasan atau orang yang lebih superior. Berbeda dengan ka yang bisa digunakan bersama kata tanya. Kai hanya bisa digunakan untuk pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak. Menurut beberapa pendapat, kai mungkin saja berasal dari “ka yo” yang dipersingkat. Dai digunakan jika suatu kalimat diakhiri dengan kata tanya sebelum kopula. Selain itu, jika kata tanya berada di awal kalimat nominal, dai juga bisa digunakan setelah diubah menjadi diubah jadi ndai atau nandai. Contohnya :
  • anohito wa dare dai?
  • shiai wa itsu dai?
  • resutoran wa doko dai?
  • Doko no tabemono ga oishi ndai?
  • Nani ga kirei ndai?
  • Dare wa Kashikou nandai?

Berikutnya saya akan memberi contoh penggunaan partikel yo dan ne.

  1. いい天気だね。=>ii tenki da ne.
    Arti : Cuaca yang bagus, kan?
  2. 面白い映画だったね。=> omoshiroi eiga ne.
    Arti : Film yang menarik, bukan?
  3. 大丈夫だよ。=> daijoubu da yo.
    Arti : (Saya) baik-baik saja, lho.
    (Diucapkan untuk meyakinkan lawan bicara bahwa yang berbicara tahu apa yang dikatakannya).
  4. 時間がないよ => jikan ga nai yo.
    Arti : (Saya) tidak ada waktu.
    (Diucapkan untuk meyakinkan lawan bicara  bahwa keadaannya benar-benar seperti yang dikatakan).
  5. 魚が好きですよね。=> Sakana ga suki desu yo ne.
    Arti : Saya suka ikan, lho? (Begitu kan?)
    (Digunakan untuk menegaskan rasa yakin sekaligus meminta persetujuan).
Partikel yo dan ne umumnya ditujukan untuk menandakan keakraban. Partikel ne juga berarti bahwa orang yang berbicara seperti meminta persetujuan terhadap pernyataannya, walaupun bukan berarti harus dijawab ataupun dituruti. 

Partikel yo bisa untuk menandakan bahwa orang yang berbicara tahu apa yang dia bicarakan dan dia ingin memberitahukannya. Kedua partikel tersebut bisa digunakan bersamaan di akhir kalimat, contohnya ada pada kalimat nomor 5 di atas yang menggunakan “yo ne”.

Partikel lain yang mirip dengan partikel ne adalah partikel na. Partikel ne terkesan sedikit lebih halus, sehingga kadang laki-laki cenderung lebih suka menggunakan partikel na supaya terdengan lebih tegas dan maskulin walaupun ini dikhususkan untuk gender tertentu saja.
Partikel na juga bisa digunakan setelah partikel ka atau partikel yo. Partikel na diletakkan setelah partikel ka, jika seseorang punya dugaan harapan tertentu sekaligus ingin mempertanyakannya. Perhatikan contoh di bawah ini.
  • いい天気だねな。=>ii tenki da na.
  • 面白い映画だったな。=> omoshiroi eiga na.
  • 今日は雨が降るかな。 => Kyou wa, ame ga furu ka na?
  • いい大学に行けるかな。=> ii daigaku ni ikeru ka na?
  • 今、 図書館に行くよな。=> ima, toshokan ni iku yo na.
Beberapa partikel seperti zo dan ze yang identik dengan partikel yo juga memberikan kesan maskulin. Sebaliknya, partikel seperti wa dan kashira memberikan kesan sedikit feminim. Terlepas dari dialek yang menggunakannya, partikel wa bisa memberikan kesan sedikit memelas jika diucapkan dengan intonasi atau nada tertentu.
Contoh : 

  • もう時間が ないわ。=> Mou jikan ga nai wa.
    Arti : Sudah tidak ada waktu.
  • おい、行くぞ!=> Oi, Iku zo
    Arti : Hey, kita pergi.
  • もう終わりだぜ。=> mou owari da zo.
    Arti : Sudah selesai.
  • いい大学に入れるかしら?=> ii daigaku ni ireru kashira?
    Arti : (Aku penasaran) apakah mungkin aku akan bisa masuk universitas yang bagus?
Partikel no(の) yang diletakkan di akhir kalimat atau sebelum kopula bisa juga untuk menandakan kalimat yang digunakan untuk menjelaskan atau meminta sebuah penjelasan. Sebagai contoh, jika seseorang menanyakan pada anda apakah anda punya waktu, kamu bisa merespon, “Keadaannya, aku sibuk sekarang.” Ini bisa juga diekspresikan dengan partikel no (の) yang menandakan “hal” atau keadaan yang sedang terjadi. Jenis kalimat ini juga mempunyai arti yang menjelaskan alasan untuk hal lain.
Contoh : 

  • 今は忙しいの。=> Ima wa isogashii no.
  • 今は忙しいのだ。=> Ima wa isogashii no da.
  • 今は忙しいの?=> Ima wa isogashii no?
Partikel no yang diletakkan di akhir kalimat (seperti pada contoh pertama) pada percakapan informal sering dianggap memberi kesan feminim atau terlalu halus. Karena itu lelaki dewasa umumnya akan menambahkan da(だ) seperti pada contoh nomor dua di atas, kecuali mereka ingin terdengar imut atau lembut untuk suatu alasan.
Karena da(だ) tidak bisa digunakan dalam sebuah pertanyaan, kalimat dengan partikel no(の) yang ditujukan untuk pertanyaan dengan mengubah intonasinya, digunakan baik oleh lelaki ataupun perempuan.
Untuk membedakan dari kegunaan partikel no sebagai kepunyaan, kita perlu menambahkanna(な) sebelum partikel (の) jika kata sebelum partikel no adalah kata benda.
Contoh :
  • トムのだ。=> Tomu no da.
    Arti : Milik Tom.
  • トムなのだ。=> Tomu na no da.
    Arti : (ini adalah) Tom. (dengan nada sebagai penjelasan).
Di luar keadaan ini, semua sama seperti contoh sebelumnya.
Pada kenyataannya, noda(のだ) biasa diganti dengan “nda”(んだ). Pola kalimat ini cukup sering digunakan dan punya banyak variasi. “da” bisa diganti dengan kopula lainnya.
Contoh :
  • 今、授業があるんじゃない?=> Ima, jugyou ga aru-nja nai?
    Arti : Sekarang ada kelas / jam pelajaran.
  • 今は、ないんだ => Ima nai-nda.
    Arti : Sekarang tidak ada.
  • 今、授業がないんじゃない?=> ima, Jugyou ga nai-nja nai.
    Arti : Sekarang tidak ada jam pelajaran?
  • その人が買うんじゃなかったの?=> Sono hito ga kau-nja nakatta no.
    Arti : Bukankah orang itu membeli?
  • ううん、先生が買うんだ。=> Uun, Gakusei ga kau-nda.
    Arti : Bukan, yang membeli bukan siswa.

Bisa Bahasa Jepang

Untuk menyatakan bahwa kita mampu melakukan sesuatu kita bisa menggunakan kalimat yang diakhiri dengan “ga dekiru” dan variannya. Dekiru adalah kata kerja yang artinya “bisa melakukan”. Kata dekiru yang merupakan kata kerja bentuk kamus bisa diubah bentuknya menjadi bentuk lampau, non lampau, positif, negatif dll; sesuai tujuan dari kalimat. Perhatikan contoh berikut ini!

  • Benkyou ga dekiru. => 勉強ができる。
    Arti : Bisa belajar.
  • Nihongo ga dekiru. => 日本語ができる。
    Arti : Bisa bahasa Jepang.
  • Sakka ga dekiru => サッカーガできる。
    Arti : Bisa (bermain / melakukan) sepakbola.
  • Taberu koto ga dekiru.=> 食べることができる。
    Arti : Bisa makan.
  • Nomu koto ga dekiru. => 飲むことができる。
    Arti : Bisa minum.
  • Nomu koto ga dekinai. => 飲むことができない。
    Arti : Tidak bisa minum.
  • Sukii ga dekinai. => スキーができない。
    Arti : Tidak bisa (bermain / melakukan) ski.
  • Nihongo o hanasu koto ga dekiru. => 日本語を話しことができる。
    Arti : Bisa berbicara bahasa Jepang.
  • Karai mono o taberu koto ga dekinai. => 辛いものを食べることができない。
    Arti : Tidak bisa makan makanan yang pedas.

Kata sebelum “ga dekiru” harus berupa “kata benda”, kata kerja bentuk suru, atau “kata kerja yang dibendakan”. Pada contoh di atas, “koto” saya letakkan setelah kata kerja bentuk kamus untuk “membendakan kata kerja” sehingga kata kerja tersebut berubah maknanya menjadi “kegiatan”.

Kata Kerja Bentuk Potensial
Cara lain menyatakan “bisa” adalah dengan mengubah bentuk kata kerjanya. Berikut ini perubahan masing-masing kata kerja menjadi kata kerja bentuk bisa.

1.Fukisoku doushi tidak punya pola khusus. Sesuai namanya, perubahan bentuk kata kerja ini tidak beraturan dan cukup dihafal saja.

  • する (suru) => できる(dekiru)
  • くる (kuru) => こよう (korareru)

2.Ichidan doushi perubahannya cukup mudah yaitu cukup dengan menghilangkan akhiran -ru (る) dan mengubahnya menjadi -rareru (られる).Dalam percakapan sehari-hari, akhiran -rareru pada ichidan doushi bisa disingkat menjadi hanya -reru. Tapi, lebih baik gunakan bentuk resminya yaitu -rareru.
Contoh :

  • Tabe-ru (食べる) => tabe- => Tabe-rareru (食べられる)
    • Taberu = makan
    • Taberareru= bisa makan
    • Tabereru=bisa makan
  • mi-ru (見る) => mi- => mi-rareru (見られる)
    • Miru = melihat
    • Mirareru = bisa melihat
    • Mireru =Bisa melihat.

3.Godan doushi yang masih dalam bentuk hiragana dan kanji, hiragana atau okurigananya diubah terlebih dahulu menjadi romaji. Lalu ganti huruf vokal terakhir dari kata kerja menjadi “huruf e”.Tambahkan “-ru” di akhir kata kerja. Setelah itu, ubahlah kembali semua huruf pada kata kerja menjadi hiragana.
Contoh :

  • nomu => nome => nomeru
  • yomu => yome => yomeru
  • kaeru => Kaere => Kaereru

4.Pengecualian : Aru menjadi あり得る(Arieru/Ariuru)

Berikut ini contoh lengkap perubahan huruf akhir godan doushi:

  • まつ => matsu => materu
  • はなす => hanasu => hanaseru
  • あそぶ => asobu => asoberu
  • およぐ => oyogu => oyogeru
  • わかる => wakaru => wakareru
  • かく=> kaku => kakeru
  • のむ => nomu => Nomeru
  • しぬ => shinu => Shineru
  • いう => iu => Ieru

Kata kerja yang sudah berubah menjadi “kata kerja bentuk bisa / potensial”, bisa diperlakukan seperti kata kerja bentuk ichidan doushi sehingga bisa diubah juga menjadi bentuk -masu dengan membuang akhiran -ru dan menambahkan -masu.
Contoh:

  • Asoberu => Asobemasu
  • Kakeru => Kakemasu
  • Taberareru => Taberaremasu

Karena “kata kerja bentuk  potensial” dianggap menyatakan suatu “keadaan”, saat menggunakan “kata kerja bentuk potensial” partikel yang digunakan adalah “partikel ga” bukan “partikel o”. Berikut ini contoh kalimatnya :

  • Suika ga taberareru. => スイカが食べられる。
    Arti : bisa memakan nasi
  • Suika ga taberaremasu. => スイカが食べられます。
    Arti : bisa memakan nasi
  • Miruku ga nomeru. => ミルクが飲める。
    Arti : bisa minum susu.
  • Miruku ga nomemasu. => ミルクが飲めます。
    Arti : bisa minum susu.

Mieru/Kikoeru VS Mirareru/Kikeru
Ada beberapa artikel yang saya baca “menganggap” mieru dan kikoeru adalah pengecualian dari kata kerja potensial. Padahal, kedua kata tersebut adalah kata kerja intransitif bentuk kamus yang artinya adalah terlihat dan terdengar. Jika kita ingin menyatakan bisa melihat/mendengar sesuatu, kita bisa mengubah miru/kiku menjadi mirareru/kikeru dan meletakkan benda yang jadi objeknya.

Saat diletakkan dengan partikel ga, Mieru (見える) dan Kikoeru (聞こえる) bisa digunakan untuk memberikan informasi baru pada pendengar bahwa sesuatu terlihat atau terdengar. Ini membuat kedua kata tersebut seolah-olah menyatakan bisa dengan makna yang sama dengan kata kerja potensial. Uuntuk lebih jelasnya, kalian bisa memperhatikan contoh kalimat di bawah ini.

  • Koko kara Anata no koe ga kikoemasu. => ここからあなたの声が聞こえます。
    Arti : Dari sini terdengar suaramu.
  • Kirei na hana ga miemasu => きれいな花が見えます。
    Arti : Terlihat bunga yang indah.
  • Koorogi ga mirareru ka? => コオロギが見られるか。
    Arti : Apakah bisa melihat jangkrik?
  • Giita no oto ga kikeru ka? => ギータの音が聞けるか。
    Arti : Terdengar suara gitar.

Kosa kata :

  • 食べる = Makan
  • 見る = Melihat
  • 捨てる = Membuang
  • 待つ = Menunggu
  • 立つ = berdiri
  • 座る = Duduk
  • 話す = berbicara / mengobrol / berbincang-bincang.
  • 遊ぶ = bermain
  • 泳ぐ = berenang
  • 分かる = Paham
  • 書く= Menulis
  • 飲む = Minum
  • 読む = Membaca
  • 死ぬ = mati
  • 言う = berkata
  • 買う = membeli
  • 売る = menjual
  • 行く = pergi